jelaskan 3 masalah dalam kearsipan dan cara mengatasinya
MenurutDrs. Aw. Widjaya, masalah pokok dalam bidang kearsipan antara lain : Tidak dapat menemukan kembali arsip secara cepat suatu surat yang diperlukan leh atasan atau petugas unit lain dari bagian arsip. Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dala waktu lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan.
Departemendepartemen, angkatan dan para pemimpin partai politik Nasakom. Penilai terhadap pelaksanaan Demokrasi Terpimpin yang dilaksanakan oleh Presiden Soekarno pertama kali muncul dari M. Hatta, melalui tulisannya dalam Majalah Islam Panji Masyarakat pada tahun 1960 yang berjudul "demokrasi kita".
Janganmenggunakan pasta atau lem yang dibuat dari celluloce tape dan sejenisnya, sebab bahan tersebut dapat dengan mudah merusak kertas arsip itu sendiri. 2. Kerusakan yang disebabkan dari luar faktor eksternal Wursantodalam bukunya yang berjudul kearsipan 1991:228 mengatakan, faktor penyebab kerusakan ekstern adalah faktor-faktor kerusakan arsip yang berasal dari luar arsip tersebut, misalnya: a.
2 Pengendalian, pemeliharaan dan perawatan arsip. 3. Penyimpanan dan pemusnahan arsip. Perkembangan teknologi dan informasi saat ini dapat mengubah proses kearsipan dengan lebih praktis, cepat dan mudah. Arsip-arsip dapat disimpan dalam bentuk digital berupa mikro film, CD, DVD, harddisk dan sebagainya yang dapat menghemat ruang dan biaya.
Vay Nhanh Fast Money. - Arsip diartikan sebagai rekaman kegiatan, kejadian, atau peristiwa yang disimpan dalam berbagai bentuk sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan dibuat serta diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, maupun perseorangan. Pemanfaatan arsip berguna dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan sesuatu yang mempelajari mengenai tata kelola arsip disebut dengan kearsipan. Dalam hal ini, terjadi proses pengaturan dan penyimpanan bahan-bahan arsip agar dapat digunakan dan mudah dicari jika sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan kembali. Asas Kearsipan, Kelebihan dan Kelemahannya Mengenai kearsipan, terdapat beberapa asas yang dipakai sebagai pedoman pengelolaan arsip. Mengutip dari Modul Kearsipan, asas dalam pengelolaan surat terbagi dalam tiga jenis, berikut Asas sentralisasiMerupakan asas dalam kegiatan pengelolaan surat yang mengatur surat masuk dan surat keluar melalui satu unit kerja secara terpusat atau sentral. Asas ini juga disebut dengan asas satu pintu atau one door/gate policy. Asas ini mempermudah dalam pengendalian dan penelusuran arsip. Sebab pencatatan, penyampaian dan pengiriman dilakukan secara terpusat yang memungkinkan terjadinya keseragaman sistem bahkan prosedur. Asas sentralisasi adalah asas yang pengendalian kegiatan pengurusan surat/arsip sepenuhnya berada dalam tanggung jawab suatu organisasi yaitu unit Adanya keseragaman sistem dan prosedur. Potensi arsip hilang atau salah penyimpanan sangat kecil, karena arsip dikelola oleh tenaga profesional. Kemungkinan adanya duplikasi atau arsip ganda sangat kecil. Pemanfaatan ruang dan peralatan arsip lebih efisien dan efektif. Pelaksanaan penyusutan arsip akan lebih lancar. Pengawasan dan pelayanan menjadi lebih terorganisir. Kelemahan Keseragaman asas belum tentu cocok untuk semua unit kerja. Bagi organisasi kantor yang bagiannya tidak berada dalam satu komplek dan terpisah-pisah, maka pelaksanaan asas ini kurang tepat. Unit kerja yang membutuhkan arsip akan lebih lama untuk mendapatkan arsip yang diperlukan karena harus. memenuhi serangkaian prosedur peminjaman. Petugas kearsipan belum tentu paham keseluruhan permasalahan unit kerja. Jika ada arsip yang hilang, maka dokumen akan hilang selamanya karena tidak ada duplikasi. 2. Asas desentralisasiMerupakan asas pengelolaan surat masuk maupun keluar yang sepenuhnya dilakukan masing-masing unit kerja dalam satuan organisasi. Setiap unit kerja memiliki tanggung jawab untuk melakukan penerimaan, pencatatan, pendistribusian, serta pengiriman surat. Kelebihan Unit kerja dapat menerapkan asas pengelolaan kearsipan yang sesuai dengan bidang pekerjaan. Proses kerja lebih lancar sehingga arsip dapat ditemukan secara cepat. Karyawan akan lebih berwawasan dan memiliki pengetahuan luas mengenai kearsipan. Lebih menghemat waktu dan tenaga dalam penanganan dokumen. Kelemahan Terjadi ketidakseragaman prosedur dan standar penataan arsip. Pengawasan sulit dilakukan. Sering terjadi arsip double. Terjadi penumpukan arsip di ruang kerja. Rawan terjadi pemborosan biaya untuk kegiatan pemusnahan arsip, pembelian perlengkapan arsip, dan pelatihan petugas kearsipan. Pelayanan kurang memuaskan karena petugas kearsipan yang kurang kompeten dan profesional. 3. Asas kombinasi atau gabunganMerupakan gabungan antara asas sentralisasi dan asas desentralisasi. Artinya sentralisasi terhadap prosedur, sistem, peralatan, dan SDM kearsipan yang dilakukan oleh unit kearsipan, sedangkan desentralisasi dalam sentral bertanggung jawab atas arsip inaktif seluruh unit. Kemudian, unit pengolah bertanggungjawab atas arsip aktif dari masing-masing unit kerja. Kelebihan Adanya keseragaman prosedur dan sistem tata kerja. Proses kerja lancar. Terjadi efisiensi kerja di unit pengolah. Lebih mudah dalam pengendalian dan pengelolaannya. Kelemahan Karena dilakukan di dua tempat, peralatan yang digunakan menjadi lebih banyak dan beragam. Ada kemungkinan terjadinya arsip duplikat. Memerlukan jumlah tenaga kerja yang relatif banyak. Baca juga Cara Melihat Arsip Story Instagram di Android dan Iphone Mengenal Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI Tugas dan Fungsi - Pendidikan Kontributor Chyntia Dyah RahmadhaniPenulis Chyntia Dyah RahmadhaniEditor Dipna Videlia Putsanra
Sebuah lembaga maupun perusahaan harus bisa menyimpan dokumen atau arsip penting dengan baik. Arsip tersebut memiliki banyak kegunaan, baik berhubungan langsung dengan pekerjaan yang sedang dilakukan maupun tidak. Kearsipan merupakan bentuk dari pertanggungjawaban perusahaan yang berisi setiap kegiatan yang telah dilakukan di perusahaan. Untuk mengurus kearsipan dengan baik, umumnya terdapat orang profesional yang secara khusus mengatur arsip-arsip penting di perusahaan maupun lembaga. Definisi Kearsipan Administrasi kearsipan merupakan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan bidang penyimpanan dokumen maupun surat. Kearsipan merupakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengurusan arsip, baik arsip dinas maupun arsip pribadi. Kearsipan merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan proses pencatatan, penerimaan, pengiriman, penyingkiran, serta pemusnahan suatu surat. Sementara itu, arsip merupakan catatan dalam bentuk warkat yang ditulis, diketik, atau dicetak dalam bentuk huruf, angka, maupun gambar yang mempunyai tujuan atau makna sebagai bahan informasi serta komunikasi. Arsip tidak bisa disimpan secara sembarangan terdapat prosedur yang tepat dalam penyimpanan suatu arsip. Terdapat dua macam penyimpanan arsip, yaitu penyimpanan arsip sementara atau file pending dan penyimpanan tetap atau permanent file. Kearsipan memiliki peran sebagai pusat informasi yang dapat membantu seseorang mengingat suatu naskah tertentu. Kearsipan juga merupakan tempat untuk dokumentasi arsip. Arsip dapat dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk mengambil suatu keputusan dengan tepat mengenai masalah yang sedang terjadi. Kearsipan memiliki banyak tujuan penting dalam pelaksanaannya. Berikut tujuan kearsipan, yaitu Kearsipan digunakan sebagai alat pertanggungjawaban dari perusahaan atas pelaksanaan serta pengelolaan suatu usaha. Kearsipan ada supaya setiap bidang kerja dalam perusahaan tidak terbebani dengan adanya penyimpanan arsip yang sudah tidak terpakai. Kearsipan akan memelihara arsip supaya tetap aman dan teratur. Apabila memerlukan arsip, bisa ditemukan dengan waktu yang cepat. Kearsipan akan menjaga kerahasiaan dari suatu arsip. Arsip dapat terjaga kelestariannya dengan baik. Fungsi Arsip Setiap perusahaan harus memiliki arsip yang tercatat dengan baik sebagai bentuk dokumentasi yang jelas. Arsip dapat digunakan untuk membantu pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini maupun untuk kegiatan di masa depan yang memerlukan data-data terdahulu. Arsip memiliki fungsi yang cukup penting bagi suatu instansi. Fungsi arsip berdasarkan Drs. Anhar, yaitu Arsip adalah alat penyimpanan warkat. Arsip adalah alat bantuan untuk perpustakaan. Kearsipan merupakan penyimpanan secara teratur dan tetap untuk warkat-warkat penting mengenai kemajuan perusahaan. Arsip sebagai penyimpanan warkat-warkat dari keputusan yang telah diambil. Arsip Dinamis Arsip dinamis adalah arsip yang diperlukan secara langsung dalam perencanaan atau pelaksanaan. Arsip dinamis masih digunakan secara langsung untuk kegiatan perusahaan sehari-hari. Berdasarkan fungsinya arsip dinamis memiliki sifat yang masih bisa berubah baik dari segi nilai maupun arti. Berikut fungsi dari arsip dinamis berdasarkan fungsi serta kegunaan, yaitu Arsip aktif merupakan arsip yang masih bisa dipakai dalam berlangsungnya suatu pekerjaan. Arsip aktif masih bisa diperoleh di unit pengelola perusahaan pada masa transisi antara aktif dan inaktif. Arsip semi aktif merupakan arsip dari segi frekuensi, yang dimiliki mengenai penggunaan telah mengalami penurunan pada masa transisi antara aktif dengan inaktif. Arsip inaktif merupakan arsip yang jarang dipakai dalam aktivitas kerja sehari-hari dan biasa disebut juga sebagai arsip semi statis. Arsip Statis Arsip statis adalah arsip yang sudah tidak dipakai secara langsung dalam proses perencanaan maupun penyelenggaraan. Arsip statis adalah jenis arsip yang sudah tidak dipakai dalam aktivitas kerja suatu perusahaan secara langsung. Arsip statis adalah arsip yang sudah mencapai taraf nilai abadi secara khusus yang merupakan bahan pertanggungjawaban. Nilai Guna Arsip Nilai guna arsip merupakan arsip dengan nilai yang didasari manfaat untuk kepentingan pemakaian arsip. Terdapat dua jenis nilai guna arsip, yaitu nilai guna primer dan nilai guna sekunder. Berikut penjelasan nilai guna primer dan nilai guna sekunder, yaitu 1. Nilai Guna Primer Nilai guna primer adalah arsip yang mempunyai nilai tetapi didasari dengan kegunaan untuk pembuatan arsip. Nilai guna primer terdiri dari a. Nilai Guna Administrasi Nilai guna administrasi merupakan arsip yang digunakan sebagai kebijakan dan prosedur persyaratan saat terdapat suatu kegiatan. Hal tersebut hanya berlaku untuk organisasi yang membuat arsip. b. Nilai Guna Hukum Suatu arsip yang menjelaskan informasi dapat dipakai sebagai bahan untuk pembuktian dalam bidang hukum. Artinya, arsip memiliki hak dan kewajiban untuk jangka pendek atau jangka panjang bagi pegawai dari suatu instansi pemerintahan atau swasta yang ada di kontrak, sewa-menyewa, dan lainnya. c. Nilai Guna Keuangan Arsip dapat disebut memiliki nilai guna keuangan jika arsip mengandung setiap transaksi serta pertanggungjawaban keuangan. d. Nilai Guna Ilmiah dan Teknologi Arsip yang berisi data ilmiah serta teknologi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 2. Nilai Guna Sekunder Nilai guna sekunder adalah arsip yang mempunyai nilai tetapi didasari dengan kegunaannya untuk keperluan perusahaan atau umum. Arsip dapat digunakan sebagai bahan bukti serta pertanggungjawaban dari suatu kegiatan. Nilai guna sekunder arsip meliputi a. Nilai Guna Kebuktian Arsip memiliki fungsi untuk memperlihatkan fakta serta keterangan yang dapat dipakai untuk menjelaskan perihal pendirian suatu instansi, pengembangan serta fungsi dan tugas, dan menjelaskan hasil dari suatu tugas yang dilakukan dalam suatu kegiatan. b. Nilai Guna Informasional Arsip yang berisi mengenai segala macam kepentingan untuk sejarah dan penelitian. Jenis-Jenis Arsip Berdasarkan perundang-undangan serta sudut hukum, terdapat dua jenis arsip yang juga tercatat dalam Depkes No. 43 Tahun 1971. Berikut penjelasan dari jenis-jenis arsip, yaitu 1. Arsip Otentik Arsip otentik adalah arsip yang membubuhkan tanda tangan asli dengan tinta. Hal ini berarti bahwa tanda tangan tersebut bukan film maupun fotokopi. Tanda tangan digunakan sebagai bukti tanda yang sah dari arsip tersebut. Arsip otentik dapat dipakai sebagai bentuk bukti hukum yang sah. 2. Arsip Tidak Otentik Arsip tidak otentik adalah jenis arsip yang di atasnya tidak terdapat tanda tangan asli menggunakan tinta. Arsip tidak otentik bisa merupakan arsip bentuk film, mikrofilm, fotokopi, jenis keluaran hasil print out komputer, serta media komputer seperti disket dan bentuk lainnya. Arsip adalah dokumen yang sangat penting dan harus disimpan secara baik. Arsip perusahaan yang berisi catatan penting perusahaan bisa digunakan sewaktu-waktu, ketika diperlukan sebagai bukti penting dari suatu kegiatan yang telah terjadi.
A. Masalah pokok dalam kearsipan 1. Pendapat-pendapat beberapa ahli a. Menurut Drs. Moekijat Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam administrasi kearsipan, yaitu 1 Dipergunakan sistem pengolahan klasifikasi yang salah 2 Organisasi yang kurang baik dan perumusan tanggung jawab dan kekuasaan yang tidak jelas. 3 Pegawai-pegawai yang tidak terlatih 4 Tidak ada prosedur-prosedur kearsipan tertentu 5 Tidak ada penentuan waktu yang direncanankan untuk menyimpan maupun menghapuskan warkat-warkat. 6 Ruang dan perlengkapan tidak sesuai dengan kegiatan 7 Kurang adanya pengawasan terhadap warkat-warkat surat-surat yang dipinjam atau pengembaliannya. b. Menurut Drs. E. Martono Masalah yang sering timbul bertalian dengan warkat, antara lain 1 Warkat tak dapat ditemukan kembali karena hilang. 2 Warkat ditemukan setelah lama mencari dengan membongkar seluruh tumpukan warkat. 3 Jumlah warkat tiap hari selalu bertambah 4 Tempat penyimpanan warkat terlalu kecil bila dibandingkan dengan jumlah warkat, sehingga tempatnya kurang. 5 Peralatan penyimpanan tidak memenuhi syarat. 6 Pegawai di bidang penyimpanan kurang terlatih. c. Menurut Drs. The Liang Gie Masalah-masalah pokok dalam bidang kearsipan yang umumnya dihadapi oleh instansi-instansi bertalian dengan hal –hal berikut 1 Tidak dapat ditemukan kembali secara cepat dari bagian arsip suatu surat yang diperlukan oleh pimpinan instansi atau satuan organisasi. 2 Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh pimpinan atau satuan organisasi lainnya jangka waktunya sangat lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan. 3 Bertambahnya surat-surat kebagian arsip tanpa ada penyusutan sehingga tempat dan peralatannya tidak lagi mencukupi. 4 Tata kerja dan peralatna kearsipan tidak mengikuti perkembangan iomu kearsipan modern, akibatnya pegawai-pegawai arsip tidak terampil dan kurangnya bibingan yang teratur. d. Menurut Drs. Aw. Widjaya Masalah pokok dalam bidang kearsipan antara lain 1 Tidak dapat menemukan kembali arsip secara cepat suatu surat yang diperlukan leh atasan atau petugas unit lain dari bagian arsip. 2 Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dala waktu lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan. 3 Bertambahnya surat-surat ke dalam abgan arsip tanpa ada penyusutan, sehingga tempat dan peralatan tidak lagi mencukupi. 4 Tata kerja dan peralatan tak berkembang out of date, tak mengikuti perkembangan zaman up to date karena kujrang pengarahan kepada petugas kearsipan. Dari beberapa pendapat tentang masalah kearsipan yang dijumpai di instansi pemerintah/swasta dapat disimpulkan bahwa masalah kearsipan adalah a. Tidak dapat atau sulit menemukan kembali arsip dengan cepat dan tepat saat diperlukan. b. Membiasakan menumpuk arsip pada sembarangan tempat, padahal arsip itu harus segera disimpan. c. Kurang menyadari arti pentingnyasuatu arsip bagi organisasi. d. Peminjaman oleh pihak lain tidak melalui prosedur yang benar atau terlalu lama. e. Penyusunan arsip secara serampangan. f. Petugas arsip kurang terampil. B. Cara Pemecahan Masalah Maka untuk mengatasi masalah-masalah kearsipan tersebut, kita harus tahu bagaimana cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut agar tidak merugikan perusahaan, yaitu dengan memerhatikan langkah-langkah sebagai berikut 1. Pergunakan system penyimpanan secara tepat System penyimpanan arsip adalah suatu rangkaian tata cara yang teratur memuat sesuatu pedoman tertentu untuk menyusun/menyimpan warkat, sehingga bilamana diperlukan dapat ditemukan kembali secara tepat dan cepat. Terdapat 5 sistem penyimpanan arsip, yaitu a. System abjad alphabetic system b. System masalah subject system c. System tanggal chronologi system d. System wilayah geographic system e. System nomer numberic system 2. Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman, pengawasan / kontrol dan pengandilian yang ketat. 3. Secara rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan. a. Ruang tempat penyimpanan harus tetap kering tidak lembab atau terlalu lembab. Ruang harus cukup retang sinar matahari harus dapat masuk ke ruang penyimpanan. Ruang penyimpanan harus mempunyai penghawaan ventilasi yang memadai. Ruang penyimpanan harus dijaga dari serangan api, serangga pemakan kertas, dan percikan air. b. Penggunaan racun serangga. Diharapkan setiap enam bulan ruang tempat penyimpanan disemprot DDT atau yang sejenis. Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terkena langsung pada kertas arsip. Penyemprotan ditujukan ke lantai, dinding, dan rongga ruangan. Kapur barus juga dapat digunakan untuk mencegah serangan serangga dan kutu buku, yang dapat diletakkan disela-sela arsip. c. Tindakan preventif pencegahan yaitu melarang petugas atau siapapun membawa makanan ke ruang tempat kearsipan. Larangan merokok diruang arsip bagi petugas kearsipan atau orang lain. Dipasang tabung pemadam kebakaran. d. Memperhatikan kondisi arsip. Menjaga kondisi arsip tetap prima dengan cara membersihan arsip dengan kemucing maupun denga peralatan modern, mengeringkan arsip yang basah dengan kipas angin. 4. Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat a. Ruangan yang tepat luas, suhu, kelembaban dll b. Alat-alat korespondensi, seperti kertas, mesin tik, mesin stensil, stempel, karbon dll. c. Alat-alat penerimaan surat, seperti bak surat, meja tulis, rak, dsb. d. Alat penyimpanan surat, seperti filling cabinet, lemari. e. Alat-alat lainnya, seperti tuangan, cahaya dsb. 5. Petugas kearsipan yang memenuhi syarat Untuk dapat mengemban tugas, pegawai yang bekerja pada unit kearsipan bukan hanya ditunjang oleh factor lemauan terhadap pekerjaannya, melainkan juga harus dibekali keterampilan khusus mengenai bifang kearsipan. Pegawai yang telah terlatih baik dan mempunyai ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam satu unit pengelolaan kearsipan. Di samping itu tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan harus dijalankan sebaik-baiknya. Namun pada kenyataannya, sebagian pegawai masih enggan untuk menerima tugas-tugas kearsipan karena mereka memandang bahwa unit kearsipan pada setiap kantor adalah tempat yang membosankan. Adanya pandangan yang seperti ini menunjukkan bahwa pegawai tersebut kurang menyadari akan pentingnya pengelolaan arsip dalam suatu kantor untuk menunjang efektivitas suatu pekerjaan. Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang harus dihindari dan sebaiknya ditanamkan rasa cinta terhadap arsip sehingga manusia sebagai factor penentu dalam pengelolaan kearsipan yang berdaya guna dan berhasil guna dapat tercapai dengan baik. 6. Penyelenggaraan penyusutan warkat Penyusutan warkat diadakan secara berkala sehingga tidak terjadi penimbunanwarkat dan tercampurnya warkat yang penting dengan warkat lama yang akan dimusnahkan.
Kearsipan adalah proses mengelola, menyimpan, dan mengakses arsip untuk meningkatkan efisiensi organisasi dan menjaga kesahihan informasi. Kearsipan melibatkan berbagai proses, seperti klasifikasi, katalogisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan. Kearsipan juga melibatkan penggunaan teknologi kearsipan untuk memudahkan pencarian arsip. Jelaskan tiga masalah dalam kearsipan dan cara mengatasinya? 1. Pemeliharaan Arsip Masalah utama dalam kearsipan adalah menjaga kondisi arsip. Arsip rusak dapat menyebabkan informasi penting hilang selamanya. Solusi untuk masalah ini adalah memelihara arsip dengan benar. Arsip harus disimpan di tempat yang aman, berventilasi, dan kering. Arsip juga harus disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari dan dari benda-benda yang dapat Aksesibilitas Arsip Masalah lain dalam kearsipan adalah mengakses arsip. Pecahkan arsip yang disimpan dalam waktu lama dan bersifat tertutup. Solusi untuk masalah ini adalah melakukan pengkatalogan arsip secara berkala. Pengkatalogan ini akan memudahkan pengguna untuk menemukan arsip yang diinginkan dengan Teknologi Kearsipan Masalah ketiga dalam kearsipan adalah menggunakan teknologi kearsipan. Teknologi kearsipan memungkinkan pengguna untuk menyimpan arsip dalam format digital. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menggunakan teknologi kearsipan yang kompatibel dengan sistem yang ada. Teknologi ini juga harus dapat mengakses arsip dari berbagai sumber.
jelaskan 3 masalah dalam kearsipan dan cara mengatasinya